Kamis, 18 November 2010

Mengenal periode cinta



Seperti sebuah proses, secara praktis periode cinta terdiri dari 6 bagian, yaitu :

A.    Periode kasmaran
Saat kamu kasmaran atau jatuh cinta pada seseorang, kamu akn mengalami gejala seperti berikut ini :
1.      Keringat panas dingin, padahal kamu nggak demam, kan?
2.      Wajah memerah, padahal bakso kamu gak kepedesan, kan?
3.      Tertawa, padahal kamu harusnya sedih, kan?
4.      Perasaan berbunga-bunga
5.      Jantung berdebar kencang, padahal kamu gak jantungan, kan?
Nah, fenomena aneh tersebut di atas, bukan salahny cuaca, salah makan atau apa, tapi salahnya dia karena sudah mencuri hati kamu.
Saat dia tersenyum, kamu pun tersipu, Sejuta kembang, sejuta warna, sejuta wangi dan sejuta warna serta-merta mengisi hari-harimu. Tanpa peringatan dan tiba-tiba kamu pun telah menjadi gila, tapi anehnya kamu tuh merasa paling bahagi sedunia. Apa mau dikata, inilah gejala orang lagi kasmaran.
B.     Periode pedekate
“Gila” tanpa penyaluran bakat bikin kamu jadi gila beneran. Obatnya Cuma satu, yang terbuat dari resep berikut :
1.      Nama si dia ?
2.      Status si dia. Single, ganda, atau ganda campuran?
3.      Di mana si dia tinggal?
4.      Berapa nomor Hp si dia?
5.      Apa makanan kesukaan si dia? Dll
Kamu jadi sadar, kamu akn segera “sakit” jika tidak minum resep di atas.
C.     Periode jadian atau ditolak
Baru seminggu plus satu hari berkenalan, kamu merasa mengenal si dia melebihi siapapun termasuk emak-bapaknya sendiri. Tapi nasib kamu di ujung jarum, antara dia menerima kamu sebagai pacar alias jadian atau posisimu tetap sebagai “pemain cadangan” alias ditolak!. Kamu harus Tanya dia, “apakah kamu mau jadi pacarku?”, selagi si dia disisimu, karena kamu sadar jika tidak sekarang, maka tidak akan ada lagi hari esok.
Kamu menyadari hidupmu “dipertaruhkan”, selagi menanti jawabannya. Akhirnya, dia buka mulut dan mengatakan “iya”. Kamu lega bukan main, kamu telah selamat dari bencana meteor, yang meleset beberapa inci dari posisimu. Kalau dia mengatakannya “tidak” yahh apa boleh buat.
D.    Periode pacaran
Seperti benih yang ditaburkan di ladang. Babak cintamu belum tuntas, tapi baru berawal di periode pacaran, dimna dalam mperiode ini, kamu dan dia akan berlatih menjadi sepasang “petani”.
Agar benih cinta yang kalian semai dapat tumbuh menjadi bibit dan diharapkan terus tumbuh sampai kuat dan dewasa, maka kalian harus rajin-rajin menyiram dengan kehangatan, merawat dan memberi pupuk kasih saying. Semua proses tidak semudah membalikan telapak tangan, selalu saja ada tantangan yang mengancam kebersamaan kalian.
Jika kalian tak cukup mampu menjadi petani yang baik, maka pupuk tai kebo yang biasanya rasa coklat, akan terasa memuakkan dan menyakitkan, sehingga benih cinta yang kalian tanam berakhir layu dan busuk pada periode ini. Tapi jika kalian terbukti bisa saling menjaga, mengisi dan memahami satu sama lain, maka kalian adalah sepasang “petani” yang berbakat.
E.     Periode menikah
Salut! Salut buat kamu yang bisa sampai ke periode menikah. Karena menikah merupakan sesuatu yang amat sacral dan menandakan ikatan tertinggi dalam suatu hubungan percintaan.
F.      Periode live happily ever after atau divorce disaster
Dalam periode ini, ada yang dapat mempertahankan cinta mereka sampai kakek-nenek dan ada yang berakhir dengan perceraian. Semua kembali lagi pada diri masing-masing, seberapa usaha kita untuk dapat menjaga, merawat dan mempertahankan cinta itu agar selamanya dapat tumbuh dan bersemi menghiasi hidup kita.