Minggu, 18 Maret 2012

Bedugul Objek wisata Bali pegunungan danau




 Bedugul merupakan salah satu tempat/objek wisata Bali yang menawarkan keindahan alam pegunungan dan danau. Tempatnya yang tinggi membuat daerah ini selalu diselimuti kabut dan berhawa dingin. Daerah Bedugul adalah bagian dari kabupaten Tabanan dan berjarak kurang lebih 70 km atau 2,5 jam dari Bandara Internasional (Airport) Ngurah Rai. Ada beberapa tempat/objek wisata yang sayang sekali untuk dilewatkan, apa saja itu?

1. Objek wisata Danau Beratan

Danau Beratan merupakan salah satu objek wisata di Bedugul yang sayang kalau Anda lewatkan. Cuaca yang sejuk di siang hari membuat Anda merasa nyaman untuk menikmati pemandangan di sekeliling danau Beratan. Untuk menikmati pemandangan di sekeliling danau, Anda bisa menyewa kapal boot dan sampan. Sangat cocok bagi Anda dan keluarga atau bersama pasangan Anda untuk menikmati keindahan alam di sekitar danau Beratan.
Danau Beratan terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar – Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Beratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.
Di tengah danau terdapat sebuah Pura yaitu Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
Berikut adalah gambar suasana di Danau Beratan

2. Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali

Kebun Raya Eka Karya BedugulSurga…itulah kesan pertama ketika Anda menginjakkan kaki di Kebun Raya Eka Raya. Rasa penat, capek, stres, atau rasa beban berangsur-angsur akan hilang bila sudah memasuki area kebun raya Eka Karya ini. Lokasinya tidak jauh dari Danau Beratan, sekitar 2 km. Jarak tempuh sekitar 2 jam atau 70 km dari Denpasar atau 40 km dari Singaraja dengan perjalanan darat. Untuk masuk ke wilayah kebun raya Eka Karya, Anda akan dikenakan tarif. Berdasarkan PP RI No. 75/2007, tarif masuknya adalah :
1. Tiket pengunjung/orang  :  Rp. 7.000,-
2. Tiket parkir roda 2  :  Rp. 3.000,-
3. Tiket parkir roda 4  :  Rp. 6.000,-
4. Tiket parkir roda 6  :  Rp. 12.000,-
5. Tiket mobil masuk  :  Rp. 12.000,-
Tarif sudah termasuk asuransi PT. Jasaraharja Putera dan kontribusi ke Pemda Tabanan.
Kebun ini didirikan pada 15 Juli 1959, pada awalnya Kebun Raya Eka Karya Bali hanya diperuntukkan bagi tumbuhan jenis coniferae. Seiring dengan perkembangan dan perubahan status serta luas kawasannya, kebun yang berada pada ketinggian 1.250 – 1.450 mdpl ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan tropika Kawasan Timur Indonesia. Luas kawasan Kebun Raya semula hanya 50 ha, tetapi saat ini luas kebun raya menjadi 157,5 ha.
Kebun Raya BedugulKebun Raya Bedugul
//

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP KELAS III DAN MAHASISWA GUNADARMA SEMESTER V

Nama   : Armando F.Maedellu
KELAS : 3EA03
NPM     : 14209728
TUGAS KE II SOFTSKILL B.INDONESIA 2

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah dan pokok bahasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

A. Latar belakang masalah

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal.
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Irwanto (1997 :105) belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Prestasi belajar menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (1996 :178) adalah:
“ Hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.”
Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Menurut Binet dalam buku Winkel (1997:529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.
Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Menurut Goleman (2000 : 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.
Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman, 2002). Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa .
Hasil beberapa penelitian di University of Vermont mengenai analisis struktur neurologis otak manusia dan penelitian perilaku oleh LeDoux (1970) menunjukkan bahwa dalam peristiwa penting kehidupan seseorang, EQ selalu mendahului intelegensi rasional. EQ yang baik dapat menentukan keberhasilan individu dalam prestasi belajar membangun kesuksesan karir, mengembangkan hubungan suami-istri yang harmonis dan dapat mengurangi agresivitas, khususnya dalam kalangan remaja
(Goleman, 2002 : 17).
Memang harus diakui bahwa mereka yang memiliki IQ rendah dan mengalami keterbelakangan mental akan mengalami kesulitan, bahkan mungkin tidak mampu mengikuti pendidikan formal yang seharusnya sesuai dengan usia mereka. Namun fenomena yang ada menunjukan bahwa tidak sedikit orang dengan IQ tinggi yang berprestasi rendah, dan ada banyak orang dengan IQ sedang yang dapat mengungguli prestasi belajar orang dengan IQ tinggi. Hal ini menunjukan bahwa IQ tidak selalu dapat memperkirakan prestasi belajar seseorang.
Kemunculan istilah kecerdasan emosional dalam pendidikan, bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi baru terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ (Goleman, 2002:44).
Menurut Goleman (2002 : 512), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.
Menurut Goleman, khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Pada penelitian ini, penulis mengunakan sampel pada SMP TARUNA BHAKTI KELAS III DAN MAHASISWA GUNADARMA SEMESTER V DI KOTA DEPOK, berdasarkan nilai rata-rata nilai ulangan umum murni semester Ganjil.
Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional pada diri siswa sebagai salah satu faktor penting untuk meraih prestasi akademik, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk meneliti :” HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP TARUNA BHAKTI KELAS III DAN MAHASISWA GUNADARMA SEMESTER V DI KOTA DEPOK”.

B. Rumusan masalah dan Pokok-pokok Bahasan

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP TARUNA BHAKTI KELAS III DAN MAHASISWA GUNADARMA SEMESTER V DI KOTA DEPOK?”
Pada penelitian ini yang menjadi pokok-pokok bahasan adalah sebagai berikut:
1. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa dari kegiatan belajar mengajar dalam bidang akademik di sekolah dalam jangka waktu tertentu.
2. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan ke arah yang positif.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada SISWA SMP TARUNA BHAKTI KELAS III DAN MAHASISWA GUNADARMA SEMESTER V DI KOTA DEPOK.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :
1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar.
2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya kepada para orang tua, konselor sekolah dan guru dalam upaya membimbing dan memotivasi siswa remaja untuk menggali kecerdasan emosional yang dimilikinya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai pengertian belajar dan prestasi belajar, fator-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengertian emosi dan kecerdasan emosional, indikator kecerdasan emosional, keterkaitan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut.
Bagi seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa tersebut.
Menurtut Logan, dkk (1976) dalam Sia Tjundjing (2001:70) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan latihan . Senada dengan hal tersebut, Winkel (1997:193) berpendapat bahwa belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tapi dalam kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.
Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sumadi Suryabrata (1998 : 233) dan Shertzer dan Stone (Winkle, 1997 : 591), secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.:
1. Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
2. Faktor fisiologis
Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera

a) Kesehatan badan
Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.


BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian ini diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis instrumen serta metode analisis data.
A. Identifikasi variabel penelitian
Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
1.. Variabel bebas : Kecerdasan Emosional
2. Variabel terikat : Prestasi Belajar
B. Definisi Operasional
1. Prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport semester ganjil bagi siswa SMP sedangkan IPK semester V bagi Mahasiswa.
2. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.


BAB IV
KESIMPULAN

Adapun penulisan Bab V ini dimulai dengan rangkuman hasil penelitian, dilanjutkan dengan Pembahasan serta kesimpulan, dan diakhiri dengan saran-saran.
Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang penelitian ini dan dari teori yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar SISWA SMP TARUNA BHAKTI KELAS III DAN MAHASISWA GUNADARMA SEMESTER V DI KOTA DEPOK, maka dapat dibuktikan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar.
Melalui uji statistik yang dilakukan pada dasarnya hasil penelitian sesuai dengan landasan teori yang digunakan pada penelitian. Diketahui bahwa setinggi-tingginya IQ menyumbang sekitar 20% bagi kesuksesan seseorang dan yang 80% sisanya diisi oleh kekuatan lain yang menurut Daniel Goleman salah satunya adalah kecerdasan emosional seseorang .

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada SISWA SMP TARUNA BHAKTI KELAS III DAN MAHASISWA GUNADARMA SEMESTER V DI KOTA DEPOK.

DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin Azwar. (1998). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukutan Prestasi balajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Suharsono. (2002). Melejitkan IQ, IE, dan IS. Depok : Inisiasi Press.
Sutrisno Hadi. (2000). Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Wisata Pantai Dreamland Bali

Kabupaten Badung – Bali – Indonesia
Pantai Dreamland
Pantai Dreamland, Kabupaten Badung, Bali

A. Selayang Pandang

Pantai yang mempesona di Bali tak hanya Kuta atau Sanur. Satu lagi yang mulai dilirik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara adalah Pantai Dreamland. Ya, dari namanya pantai ini memang menyajikan segala impian tentang keindahan pantai. Mulai dari hamparan pasirnya yang putih, hingga ombaknya yang bergulung-gulung besar sangat cocok untuk olahraga selancar (surfing). Tak hanya itu, pantai ini juga terletak di balik bukit, sehingga pemandangan alam sejak pertama kali menyusuri bukit ini terhampar begitu indah. Kawasan eksotis ini juga cukup dekat dengan obyek wisata religi di Bukit Pecatu, yaitu Pura Luhur Uluwatu yang telah dibangun sejak abad ke-11 Masehi.
Keberadaan `Dreamland` sebetulnya menyimpan kisah kurang sedap di balik proses pembangunannya. Pada awalnya, kawasan pantai ini merupaan daerah miskin dengan pendapatan penduduknya dari bertani di lahan yang tandus. Kawasan Selatan Pulau Bali memang dikenal sebagai daerah perbukitan kapur yang tandus. Namun pada awal tahun 1990-an, dimulailah proyek pembangunan kawasan ini oleh PT Bali Pecatu Graha (BPG). PT BPG mulai memborong 900 hektar tanah untuk disulap menjadi resor mahal dengan nama `Resor Pecatu Indah`.
Sayangnya, proses pembebasan lahan ternyata tidak berjalan mulus. Sebagian besar tanah dibebaskan dengan harga yang sangat murah, bahkan tak sedikit yang belum dibayar. Pada bulan Juni 1996, penduduk Desa Pecatu mulai menuntut haknya ke DPRD Bali, dan pada  Januari 1997 kepada anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Denpasar. Tapi tuntutan mereka tak mendapat hasil, sementara proyek BPG berjalan mulus. Kendati merasa terpaksa atas pembebasan lahan mereka, akhirnya warga Pecatu berharap proyek BPG kelak dapat menjamin masa depan mereka. Tentu tidak lagi sebagai petani miskin, melainkan menjadi bagian dalam bisnis jasa pariwisata. Itulah mengapa kawasan ini dinamai `Dreamland`, tanah impian.


 Pada krisis ekonomi yang berujung pada Reformasi pada tahun 1998, membuat perjalanan proyek BPG berjalan tersendat. Hingga pada akhirnya berbagai fasilitas dan sarana yang telah berhasil dibangun akhirnya dikelola oleh warga. Dengan daya tarik pantai yang tak kalah dengan Pantai Kuta, obyek wisata pantai di Desa Pecatu ini mampu menjadi salah satu ladang penghasilan bagi warganya.

B. Keistimewaan

Lokasi pantai Dreamland memang cukup unik. Wisatawan yang mengunjungi pantai ini akan berdecak kagum saat turun dari kendaraan dan berjalan menuju puncak tebing terjal di kawasan Desa Pecatu. Hamparan pasir putih yang membentang dilengkapi tempat duduk dengan payung-payung pantai, gulungan ombak yang cukup besar, serta para peselancar yang sedang asik menerjang ombak menjadi `menu pembuka` yang enak untuk dilihat. Tak heran jika pantai ini juga dijuluki New Kuta Dreamland, karena daya tariknya dianggap menyamai pantai paling terkenal di Pulau Bali tersebut.
Dari tebing tinggi ini, wisatawan dapat menuruni anak-anak tangga menuju Pantai Dreamland. Berbeda dengan Pantai Kuta atau Sanur, kawasan Dreamland relatif lebih sepi, sehingga cukup nyaman untuk menikmati suasana alam yang ada. Anda tak usah khawatir akan dikejar-kejar pedagang cenderamata atau tukang pijat seperti di pantai-pantai lainnya di Bali. Di tepi pantai Anda dapat menyewa kursi yang dilengkapi payung pantai. Harganya sekitar Rp50.000,00 untuk setiap kursi (Mei 2009). Mungkin harga tersebut cukup mahal, namun tentu akan sebanding dengan kenikmatan berjemur sambil menikmati es kelapa muda atau menyaksikan para peselancar menjajal kemampuannya.
Di atas hamparan pasir putih, wisatawan dapat berjalan-jalan, bermain pasir, bermain voli pantai, atau mengadakan berbagai game seru bersama teman atau keluarga. Tebing-tebing karang di tepi pantai ini menyajikan pemandangan ceruk-ceruk karang yang menakjubkan. Lokasinya yang berada di bawah tebing karang juga menjadi tempat yang cukup tepat untuk menyaksikan matahari tenggeam (sunset). Pada musim hujan, tebing-tebing terjal ini akan dipenuhi oleh rumput dan semak belukar, sehingga nampak seperti hamparan padang savana.

Apabila ingin berenang, Anda dapat langsung menceburkan diri ke laut. Kawasan pantai ini masih asri dengan air yang sangat jernih. Namun, wisatawan yang tidak bisa berenang disarankan untuk tidak bermain air, sebab ombak di pantai ini terkenal cukup besar sehingga dapat menyeret wisatawan ke tengah Laut. Gulungan ombak besar di Pantai Dreamland saat ini menjadi salah satu surga bagi para peselancar domestik maupun mancanegara.

C. Lokasi

Pantai Dreamland berada di ujung Selatan Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Indonesia.

D. Akses

Kawasan Pantai Dreamland berdekatan dengan salah satu Pura Sad Kahyangan (pura penyangga poros mata angin di Bali), yaitu Pura Luhur Uluwatu. Untuk sampai di Pantai Dreamland, dari Pantai Kuta, wisatawan dapat menuju Desa Pecatu melalui Jimbaran, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Dari Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 20 menit. Sementara dari Bandara Ngurah Rai, Bali atau dari Kota Denpasar, dibutuhkan + 45 menit untuk sampai di Pantai Dreamland. Apabila wisatawan tidak menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan dapat memanfaatkan jasa agen wisata atau agen perjalanan, bus pariwisata, taksi, atau persewaan mobil dan motor.

E. Harga Tiket

Wisatawan dikenai tiket sebesar Rp5.000,00 per orang (Mei 2009).

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Di kawasan Pantai Dreamland terdapat kafe serta pedagang makanan dan minuman ringan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Bagi wisatawan yang tidak membawa pakaian renang, bisa membeli pakaian renang yang dijual di sekitar pantai. Di Pantai ini juga telah tersedia fasilitas kamar mandi atau kamar bilas, dengan harga sewa Rp5.000,00 untuk buang air kecil dan Rp10.000,00 untuk buang air besar (Mei 2009).
Jika ingin menginap, terdapat puluhan resor atau vila dengan harga yang cukup bervariasi. Beberapa resor bahkan dibangun di atas tebing sehingga wisatawan yang menginap dapat menikmati keindahan Pantai Dreamland dari atas tebing. Vila-vila dengan tarif yang cukup mahal (sekitar 262-850 USD per hari) menyediakan kolam renang privat untuk wisatawan yang menginap di vila tersebut.

Sabtu, 17 Maret 2012

Konsep - konsep Politik

 Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud prose pembuat keputusan, khususnya dalam Negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nononstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
  •  politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori  klasikAristoteles)
  • politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara
  • politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
  • politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
 
Teori politik
 
Teori politik merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut serta segala konsekuensinya. Bahasan dalam Teori Politik antara lain adalah filsafat politik, konsep tentang, sistem politik, Negara, masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lemabaga Negara, perubahan sosial, pembangunan politik, perbandingan politik, dsb.
Terdapat banyak sekali sistem politik yang dikembangkan oleh negara negara di dunia antara lain: anarkisme, authoritarian, demokrasi, diktatorisme, fasisme, federalism, feminism, fundamentalisme keagamaan, globalisme, imperialism, kapitalisme, komunisme, liberalism, libertarianisme, marxisme, meritokrasi, monarki, nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliterisme, oligarki dsb.
 
Masyarakat
 
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana dimana dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas- entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat Negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
 
Kekuasaan
 
Dalam teori politik menunjuk pada kemampuan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu yang tidak dikehendakinya. Max Weber menuliskan adanya tiga sumber kekuasaan: pertama dari perundangundangan yakni kewenangan; kedua, dari kekerasan seperti penguasaan senjata; ketiga, dari karisma.
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
a.       Kekuasaan bersifat positif
Merupakan Kemampuan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada individu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang dapat memengaruhi dan mengubah pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan atau bukan karena paksaan baik secara fisik maupun mental.
b.      Kekuasaan bersifat Negatif
Merupakan sifat atau watak dari seseorang yang bernuansa arogan, egois, serta apatis dalam memengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang diinginkan oleh pemegang kuasa dengan cara paksaan atau tekanan baik secara fisik maupun mental. Biasanya pemegang kekuasaan yang bersifat negatif ini tidak memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang baik,mereka hanya berfikir pendek dalam mengambil keputusan tanpa melakukan pemikiran yang tajam dalam mengambil suatu tindakan, bahkan mereka sendiri kadang-kadang tidak dapat menjalankan segala perintah yang mereka perintahkan kepada orang atau kelompok yang berada di bawah kekuasannya karena keterbatasan daya pikir tadi. dan biasanya kekuasaan dengan karakter negatif tersebut hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan di atas kekuasannya itu. karena mereka tidak memiliki kemampuan atau modal apapun selain kekuasaan untuk menghasilkan apapun, dan para pemegang kekuasaan bersifat negatif tersbut biasanya tidak akan berlangsung lama karena tidak akan mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh rakyatnya.

Negara

Negara merupakan suatu kawasan teritorial yang didalamnya terdapat sejumlah penduduk yang mendiaminya, dan memiliki kedaulatan untuk menjalankan pemerintahan, dan keberadaannya diakui oleh negara lain. ketentuan yang tersebut diatas merupakan syarat berdirinya suatu negara menurut konferensi Montevideo pada tahun 1933

Bentuk-bentuk negara dan pemerintahan

Bentuk Negara
  1. Negara kesatuan : Suatu negara yang mereka dan berdaulat, yang berkuasa satu pemerintah pusat yang menatur seluruh daerah secara totalitas. Bentuk negara ini tidak terdiri atas beberapa negara, yang menggabungkan diri sedemikian rupa hingga menjadi satu negara yang negara-negara itu mempunya status bagian-bagian. Negara Kesatuan dapat berbentuk : 
  •  Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, dimana segala sesuatu dalam negara itu langsung diatur  dan diurs oleh pemeintah pusat dan daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
  •  Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, dimana kepala daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) yang dinamakan daerah swatantra.
  1. Negara Serikat (Federasi) : Suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara yang menjadi negara-negara bagian dari negara serikat itu. Negara-negara bagian itu asala mulanya adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri. Dengan menggabungkan diri dengan negara serikat, berarti ia telah melepaskan sebagian kekuasaanna dengan menyerahkan kepada negara serikat itu. Kekuasaan yang diserahkan itu disebutkan satu demi satu (limiatif) yang merupakan delegated powers (kekuasaan yang didelegasikan).
    Kekuasaan Asli ada pada negara bagian karena berhbungan langsung dengan rakyatnya. Penyerahan kekuasaannya kepada negara serikat adlah hal-hal yang berhubungan dengan hubungan luar negeri. Pertahanan Negara, Keuangan, dan urusan Pos. Dapat juga diartikan bahwa bidang kegiatan pemerintah federasi adalah urusan-urusan selebihnya dari pemerintah negara-negara bagian (residuary powers).

Resep Pisang Goreng Pasir


Resep dan cara membuat PISANG GORENG PASIR:
  • 15 buah pisang kepok kuning
  • 250 g tepung fried chicken, ayak
  • 5 sdm susu bubuk
  • 5 sdm gula bubuk
  • 250 g air
  • 250 g tepung roti kasar, ayak
  • Minyak goreng padat
Cara membuat:
  • Kupas pisang, iris membujur lima bagian tidak terputus hingga berbentuk seperti kipas. Sisihkan.
  • Campurkan tepung fried chicken, susu, dan gula serta air, aduk rata. Di wadah terpisah, siapkan tepung roti. Sisihkan.
  • Secara berturut-turut, celupkan pisang ke dalam campuran tepung roti dan campuran tepung terigu. Lakukan hal yang sama pada setiap pisang hingga tiga kali.
  • Goreng pisang dalam Minyak goreng padat banyak hingga permukaannya kuning kecokelatan. Angkat.Tiriskan.
  • Sajikan segera.
Sumber : GepukFood.com

Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Armando F.Madellu / 14209728 / 3EA03

 mengenai pasal 31

1. Masalah-masalah Pendidikan

Kualitas pendidikan di Indonesia sangat memperihatinkan. Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah ditunjukkan data Balitbang (2003). Ditinjau secara perspektif ideologis (prinsip) dan perspektif teknis (praktis), berbagai masalah itu dapat dikategorikan dalam yaitu :
  • Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
  • Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memperihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Masih banyak dibeberapa sekolah guru yang meninggalkan kelas dalam proses pembelajaran. Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan adil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.
  • Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan.
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Pada umumnya hanya lokasi kota yang lebih dapat pemerataan sedangkan didesa masih ada yang belum mendapatkan pendidikan. Seperti didesa banyak yang belum bias tulis dan membaca. Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut
  • Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menyatakan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain untuk tidak bersekolah.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.

2.  Solusi Masalah Mendasar

Untuk mengatasi masalah-masalah  di atas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:
  • solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan. Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut perihal pembiayaan seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan gutu, dan mahalnya biaya pendidikan– berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.
  • solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Pada hal diIndonesia sesuai dengan pasal 31 tentang Pendidikan,di antaranya yang berbunyi Setiap Warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan,tetapi realitanya masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan,karena tidak mempunyai biaya sehingga mereka meski bekerja menjadi pengamen jalanan,gelandangan,dan sebagainya. Menurut realita sekarang kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan pasal 31 tersebut.

Pasar Buah

Pada suatu malam, si Joko duduk berdua dengan kekasihnya memandangi bintang-bintang di langit.
“Malam ini sangat indah ya...”, tutur si Joko yang diikuti senyuman oleh kekasihnya.
Sembari memandang wajah kekasihnya, Joko melanjutkan ucapannya “Sayang..., Hitam matamu bagai buah manggis, lengkung alismu seperti pisang raja, hidung mancungmu melambangkan kesegaran buah belimbing, bibir merahmu menggambarkan manisnya buah apel, halusnya kulit wajahmu melebihi halusnya buah mangga”.
“Kok bisa gitu...?”, tanya kekasihnya.
Spontan saja Joko menjawab “Wajahmu benar-benar seperti pasar buah..! Ha... ha... ha....:lol: !!!”.

Selasa, 13 Maret 2012

LabManLan KLKP

LABORATORIUM MANAJEMEN LANJUT
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
LAPORAN AKHIR
Nama    : Armando F.Madellu
Kelas     : 3EA03
NPM     : 14209728
Tanggal  :
Materi    :
                                                                                                                Paraf
                                                                                                                (                          )
1. Apa yang dimaksud dengan bank ?
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note.
2. Apa yang dimaksud dengan system aplikasi perbankan ?
System perbankan adalah penggunaan computer dan alat-alat pendukungnya dalam operasional perbankan yang meliputi pencatatan, perhitungan, peringkasan, penggolongan, dan pelaporan semua kegiatan di bidang perbankan.
 3.  Apa yang dimaksud dengan General Ledger ?
General ledger adalah kode dari suatu kumpulan rekening/account yang telah dikelompokan atau digolongkan berdasarkan manfaat, sifat, dan tujuan.
4.  Apa yang dimaksud dengan offset department?
Offset department adalah departemen yang didirikan untuk mengontrol transaksi yang melibatkan dua departemen (terjadi di dua departeman) atau lebih.
5. Sebutkan 2 metode pencatatan suatu transaksi! Jelaskan!
-          Cash basis : perusahaan mencatat beban di dalam akun keuangan ketika kas dikeluarkan atau dibayarkan
-          Accrual basis : perusahaan akan mencatat pendapatan ketika transaksi actual selesai bukan pada saat kas diterima.
6. Sebutkan syarat yang harus dipenuhi oleh general ledger !
Syarat :
-          harus balance
-          tidak pernah ada transaksi yang berdiri sendiri
-          terdiri dari 3 kelompok utama.
7. Buatlah jurnal umum dan jurnal offset untuk transaksi berikut :
  • Bapak Indra bermaksud untuk menjadi nasabah Gunadarma dengan membawa uang tunai sebesar Rp. 15.000.000, kemudian membuka rekening pada hari tersebut.
Jurnal Umum :
        Kas Pusat                                                             Rp. 15.000.000
                        Tabungan kantor pusat                                 Rp. 15.000.000
Jurnal Offset :
        05 OD CIS                                                             Rp. 15.000.000
                        Tabungan kantor pusat                                 Rp. 15.000.000
        07 Kas Pusat                                                       Rp. 15.000.000
                        OD Tabungan                                                     Rp. 15.000.000
  • Bank Gunadarma mendapat pinjaman dari sebuah perusahaan yang bernama simply fresh sebesar Rp. 950.000.000 secara tunai.
Jurnal Umum :
        Pinjaman                                                             Rp. 950.000.000
                        Kas Pusat                                                             Rp. 950.000.000
Jurnal Offset :
        07 OD Loan                                                         Rp. 950.000.000
                        Kas Pusat                                                             Rp. 950.000.000
        06 Pinjaman                                                       Rp. 950.000.000
                        OD CIS                                                                  Rp. 950.000.000
  • Ibu Olga menarik tunai saldo tabungannya sebesar Rp. 3.500.000
Jurnal Umum :
        Tabungan kantor pusat                                                 Rp. 3.500.000
                        Kas Pusat                                                                             Rp. 3.500.000
Jurnal Offset :
        07 OD Tabungan                                                               Rp. 3.500.000
                        Kas Pusat                                                                             Rp. 3.500.000
        05 Tabungan kantor pusat                                            Rp. 3.500.000
                        OD CIS                                                                                  Rp. 3.500.000