A. Sosiologi
Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius dan Logos. Socius
berarti kawan, teman. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Sedangkan masyarakat itu
sendiri adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki
kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Sosiologi mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku
sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara dan berbagai
organisasi politik, ekonomi, dan sosial.
Berikut ini adalah pengertian sosiologi menurut beberapa ahli (http://id.wikipedia.org/wiki /Sosiologi):
• Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala
keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala
non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
• Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
• Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
Menurut pengertian dari berbagai tokoh, dapat disimpulkan bahwa
sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat
ini, khususnya pola hubungan masyarakat serta timbal balik antara
gejala-gejala sosial dengan gejala nonsosial.
B. Politik
Politik adalah suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya negara.
Menurut Aristoteles, politik adalah usaha yang ditempuh warga negara
untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Selain itu, politik juga dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda, antara lain:
• Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara.
• Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
• Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan politik.
C. Sosiologi Politik
Sosiologi politik mempunyai beberapa pengertian yang dilihat dari sudut
berbeda beberapa ahli. Berikut ini adalah beberapa pengertian sosiologi
politik:
Sosiologi politik adalah cabang ilmu sosiologi yang memperhatikan sebab
dan akibat sosial dari distribusi kekuatan di dalam masyarakat, dan
dengan konflik-konflik sosial dan politik yang berakibat pada perubahan
terhadap alokasi kekuatan tersebut. Fokus utama dari sosiologi politik
adalah deskripsi, analisis, dan penjelasan tentang suatu negara, suatu
lembaga yang mengklaim monopoli terhadap legitimasi pengunaan kekuatan
terhadap suatu wilayah di masyarakat. Sementara ilmu politik terutama
berurusan dengan mesin pemerintahan, mekanisme administrasi publik, dan
bidang politik formal pada pemilihan umum, opini publik, dan perilaku
politik. Analisis sosiologi terhadap gejala politik lebih
menitikberatkan pada hubungan antara politik, struktur sosial, ideology,
dan budaya (Gordon Marshall, 1998).
Sosiologi politik adalah upaya untuk memahami dan campur tangan ke dalam
hubungan yang selalu berubah antara sosial dan politik. Intinya,
ketidakmungkinan dalam sosiologi politik membuat sosiologi politik itu
penting.
Keberaadaan suatu kata tidak mengindikasikan keberadaan suatu konsep.
Demikian juga, ketiadaan suatu kata tidak mengindikasikan ketiadaan
suatu konsep. Karenanya kata “social” mungkin ada tanpa konsep dan
sebaliknya. Ini diterapkan ke semua hubungan konsep kata bahwa seseorang
yang melakukan sosiologi politik akan menggunakan kata ras, gender,
kelas, bangsa, orang, kekuasaan, negara, tekanan, kekerasan, kekuatan,
hukum, dan lain-lain.
Hubungan ketergantungan antara kata dan konsep memunculkan masalah
definisi. “hanya yang tidak memiliki sejarah yang dapat diuraikan.”
Karenanya konsep inti dari sosiologi politik tidak dapat diuraikan
(http://www.theoria.ca/theoria mengutip Genealogy of Morality, II, 13)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sosiologi politik adalah ilmu
tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando di dalam semua
masyarakat manusia, tidak hanya di dalam masyarakat nasional.
Pengertian
tersebut pada dasarnya membedakan antara pemerintah dengan yang
diperintah. Di dalam suatu kelompok manusia terdapat orang yang
memerintah dan orang yang mematuhinya, terdapat mereka yang membuat
keputusan dan orang-orang yang menaati keputusan tersebut. Dapat
dikatakan bahwa ilmu ini adalah gabungan antara ilmu sosial dan politik
yang berfokus pada hubungan antara masyarakat dan pemerintah, dimana
pemerintah lebih berperan untuk mengatur masyarakat melalui lembaga
kepemerintahannya.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik
http://blog.unila.ac.id/young/sosiologi-politik/
http://www.theoria.ca/theoria/archives/2005/12/political-sociology.html
Gordon Marshall, 1998, A Dictionary of Sociology