Data BPS secara umum menunjukkan terjadi inflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,09.
Dari 82 kota di Indonesia, sebanyak 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tual sebesar 1,05 persen dengan IHK sebesar 155,24.
Sementara inflasi terendah terjadi di Surakarta dan Cilegon masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 124,65 dan 136,75.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di kota Palu sebesar 1,31 persen dengan IHK sebesar 130,33 dan deflasi terendah terjadi di kota Palopo sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 127,47.
Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulawesi Selatan Moh. Wahyu Yulianto, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,28 persen.
Kemudian akibat naiknya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,18 persen.
Akibat naiknya kelompok sandang sebesar 0,18 persen kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen. Dan akibat naiknya kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,16 persen.
“Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,45 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,13 persen,” jelas Wahyu, Rabu (1/11/2017).
Berdasarkan data yang ada, tingkat inflasi tahun kalender dari Januari hingga Oktober 2017 sebesar 2,67 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 3,58 persen.
Komponen inti pada Oktober 2017 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Oktober) 2017 mengalami inflasi sebesar 2,68 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 3,07 persen.
Sumber : http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/02/081307726/kota-palu-alami-deflasi-tertinggi-per-oktober-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar